Geologi Adalah Proses

Menjadi geologist bukan sekedar hasil akhir berupa gelar Sarjana Teknik Geologi, apalagi dengan tambahan gelar cumlaude. Menjadi geologist adalah proses dalam mempelajari geologi itu sendiri. Kalian pasti pernah merasa tidak memuaskan untuk menjadi geologist? Jurusam teknik, dimana tahun pertama yang harus menjadi tahun yang ringan tidak dibebani apa-apa kecuali belajar akademis, namun pada kenyataannya di tahun pertama belajar adalah tahun yang berat, bukan hanya tuntutan nilai dalam akademis, masih ada serangkain OSPEK dari himpunan jurusan yang melelahkan fikir dan pikiran, senior yang kata-kata lebih sering bikin down dan sakit hati, adaptasi dengan lingkungan dan budaya baru, sampai pada beban pratikum 1 SKS yang terasa seperti 6 SKS.

Kalimat “Belajar geologi itu susah, tapi lulus dari geologi itu lebih susah” bukanlah sebuah mitos, itu fakta. Ada beberapa teman dari kampus lain yang luarbiasa pintar, namun lulus lebih lama dari teman yang belajar pada jurusan lain. Tapi itu bukan masalah, mereka bekarya bukan karena gelar, sebab tujuan dari kuliah dan belajar geologi bukan hanya sekedar gelar, namun pola pikir dan mental yang terbentuk dari proses belajar itu sendiri.

Jangan terlalu keras dengan diri sendiri, menuntut ilmu tidak harus begini-begitu. Banyak kawan dengan IP biasa-biasa saja tapi hidupnya lebih asyik dan keren. Jadi jangan paksa dirimu mengejar sesuatu dengan begitu kerasnya. Percayalah, geologi bukan sekedar akademis, kamu akan belajar kehidupan, tentang kebersamaan, dan pasti kamu akan menemukan sisi paling romantis antara kamu dan geologi.

Tapi kamu jangan jadi lembek. Berjuanglah, sebab Tugas Akhir akan beratus kali lipat beratnya dari tahun pertama kamu belajar. Jika kamu berhasil lulus, semua orang akan memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap kamu, dan bayangkan setiap orang merasa bahwa kamu memiliki pengetahuan dan bertanya kepadamu tentang kebumian.

Sekarang kalau kamu sedang merasa down, kurang semangat, ataupun kurang motivasi, dan merasa sumpek dengan kampus. Carilah suasana lain, dengan menyeduh kopi misal. Ajaklah teman-temanmu sebagai teman bicara, teman-teman dari geologi tak akan membiarkan kamu jatuh dalam nestapa kok. Kalian pasti ingat tentang misteri empat hari, tentang jalur pinggir sungai kali – parangtitis – puncak paralayang. Berjalan dari setiap awal sampai akhir, berkumpul pada suatu cekungan, mereka yang memberikan pundak untuk bersandar kalian ketika lelah, mereka yang meramaikan ketika kalian merasa kesepian. Entah nanti setelah kalian lepas dari kondisi sekarang, kalian akan mengenang penuh kebahagiaan, tersenyum dan rindu masa-masa ini, mengingat setiap senyum dan jabatan tangan yang pernah terasa asing bagi kalian.

Geologi itu tentang proses kok, jadi mari nikmati dan hargai segala proses yang sekarang untuk menjadi suatu kejadian yang lebih baik di lain hari.

Dan jangan lupa ngopi. ^^

Bobi Eko Priyanto

Sleman, 2 April 2016