Sejarah Terbentuknya Kubah Sangiran
A. Tektonik
struktur kubah mungkin berkaitan dengan
penggelinciran gravitasi (gravity gliding) bahan vulkanik di lereng gunungapi.
Kloosterman mempunyai pendapat lain yang digambarkan di Gambar Diatas Struktur
diapir Gunung Mijil adalah kunci untuk merekonstruksi Kubah Sangiran. Walaupun
dalam skala yang lebih besar, tetapi prinsipnya tetap sama, yaitu lapisan
plastis yang ditekan oleh beban dari lapisan. di atas, apalagi bila tekanan
dari atas tidak merata seperti tubuh gunungapi. Gunungapi Lawu yang mempunyai
fundasi dari batuan Tersier yang sangat lembek. Tekanan gravitasi tubuh
Gunungapi Lawu mungkin mampu menekan material plastis, yaitu
"mudstones" dan lempung marin, keluar dari diapir yang mengalir ke
atas dan membentuk lapisan di atas. Jadi, menurut Kloosterman struktur Kubah
Sangiran yang begitu sempurna, adalah hasil dari diapir bahan Tersier yang
mendorong ke atas, sehingga lapisan di atas terbentuk sebagai kubah.
Gambar bentuk dari kubah sangiran
Mekanisme tektonik pembentuk kubah sangiran
B. Stratigrafi
Berdasarkan studi pustaka yang telah
dilakukan, formasi penyusun daerah sangiran merupakan urutan dari pengendapan
syn-orogenic dan post-orogenic (proses pengendapan bahan rombakan yang terjadi
pada dan setelah terangkatnya perbukitan Kendeng yang berada disebelah utara
Sangiran), kecuali formasi tertua. (Wartono R, 2005)
Urutan Formasi yang menyusun daerah
Sangiran dari umur paling tua adalah Formasi Kalibeng, Pucangan, Kabuh dan
Notopuro.
1. Formasi
Kalibeng
Batulempung abu-abunya bercirikan fosil gastropoda
dan pelecypoda yang menunjukan bahwa pengendapan terjadi pada lingkungan laut
dangkal. Diatas batulempung dan lapisan kalkarenit dan kalsidurit di cirikan
seluruhnya hampir semuanya tersusun oleh fragmen fosil (coquina) memiliki
orientasi seragam menunjukan pengendapan laut dangkal. Balanus menunjukan daerah
pengendapan pada daerah pasang surut.
2. Formasi
Pucangan
Formasi ini terletak di atas formasi kalibeng,
formasi ini tersusun atas breksi vulkanik yang berasal dari endapan lahar bawah
dan tersusun oleh batulempung hitam. Formasi Pucangan pengendapannya semula
merupakan aliran lahar ke cekungan yang berair payau.
3. Formasi
Kabuh
Formasi ini berada di atas formasi pucangan di mana
pada lapisan paling bawah ini ditemukan batu gamping konglomeratan. Pada lapisan
ini banyak ditemukan fosil mamalia, yang terkenal diantaranya adalah
ditemukannya fosil Homo erectus.
4. Formasi
Notopuro
Formasi ini di sebut juga lapisan lahar atas,
terbentuk sebagai akibat adanya proses vulkanisme yang ada di sekitar daerah
tersebut. Pada formasi ini di temukan Breksi, Konglomerat, yang mengandung fragmen-fragmen yang berasal
dari batuan beku yang berukuran berangkal hingga bongkah.
5. Endapan
Mud-Vulcano
Endapan Mud vulcano ini ditemukan pada sebuah bukit
yang landai. Litologi pada mud vulcano sendiri sangat beragam. Di lapangan,
banyak ditemukan serpihan-serpihan batuan metamorf, sedimen dan beku. hal ini berkaitan
dengan proses terjadinya mud vulcano tersebut. Struktur mud vulcano terjadi
akibat adanya struktur sesar yang turun hingga lapisan basement. mengakibatkan
lapisan lumpur mencotot keluar hingga ke permukaan membawa material batuan yang
sempat pecah saat terjadinya sesar tersebut
6. Endapan
Undak (Terrace Deposit)
Endapan ini di temukan di sekitar brangkal .Endapan
ini terdir dari konglomerat, batupasir, fragmen napal dan andesit yang
mengandung fosil vetebrata. Fosil-fosil yang di temukan di sini di perkirakan
hasil dari pengendapan yang ulang oleh lapisan yang lebih tua. Selain fragmen-fragmen
tersebut ditemukan juga fragmen-fragmen kalsedondan rijang yang bersal dari
proses alterasi pada batuan. Tidak hanya fragmen baytua saja yang di temukan
pada lapisan ini tetapi artefak budaya homo erectus pun di temukan juga.
Kolom
stratigrafi daerah Sangiran
B.
Kehidupan penting dan iklim yang terkait pada kubah sangiran
Diperkirakan
situs Sangiran pada masa lampu merupakan kawasan subur tempat sumber makanan
bagi ekosistem kehidupan. Keberadaanya di wilayah katulistiwa, pada jaman
fluktuasi jaman glassial-interglassial menjadi tempat tujuan migrasi manusia
purba untuk mendapatkan sumber penghidupan. Dengan demikian kawasan sangiran
pada kala pleistocen menjadi tempat hunian dan ruang subsistensi bagi manusia
pada masa itu.
Berkaitan
dengan iklim yang terjadi pada masa sebelum dan sesudah terbentuknya iklim
sangiran merupakan iklim tropis dimana yang mendukung kelangsungan kehidupan
mahluk hidup. Iklim tropis dibuktikan dengan adanya lapisan batukarbonatan pada
formasi kalibeng, batuan karbobanatan menjadi indikasi bahwa daerah tersebut
berikilim tropis yang semakin dikuatkan dengan melimpahnya fosil gastropoda dan
pelecypoda yang menjadi indikator utama mahlukhidup yang hidup diperairan
dangkal dengan iklim tropis.
Melimpahnya
mahluk vertebrata pada saat peralihan kelingkungan daratan pada lingkungan
purba Sangiran juga dapat menjadikan indikator bahwa pada masa itu daerah
Sangiran merupakan dataran tropis subur yang melimpah akan tumbuhan yang
menjadi sumber makanan bagi vertebrata herbivora. Hal ini terjadi pada saat
formasi kabuh sudah mulai terbentuk, suburnya daerah Sangiran saat itu sehingga
daerah tersebut menjadi ekosistem yang komplek bagi mahlukhidup herbivora,
karnivora, maupun mamalia berupa homo
erectus. Hal ini juga dibuktikan dengan banyaknya fosil rusa, kerbau, kuda
air, musang, dan fosil homo erectus
itu sendiri.
Sejarah Terbentuknya Kubah Sangiran
Reviewed by dailytips
on
February 28, 2017
Rating:
No comments