Hakekat Kimia Minyak bumi
Hakekat Kimia Minyak bumi
Minyak dan gas bumi merupakan senyawa
hidrokarbon, hal ini dikarenakan keduanya mempunyai komposisi utama hidrogen
dan karbon. Pada gas bumi terkandung 65-70%berat karbon, 1-25%berat hidrogen,
belerang ≤0,2%berat, nitrogen 1-15%berat, sedangkan pada minyak mentah
83-87%berat karbon, 11-25%berat hidrogen, 0-6%berat belerang,0-0,7%berat
nitogen, 0-0,5%berat oksigen, dan logam 0-0,1%berat.
Walaupun minyak bumi terutama hanya terdiri dari dua unsur
yaitu hidrogen dan karbon namun kedua unsur ini dapat membentuk berbagai macam
senyawa molekuler, baik dengan rantai sederhana, panjang, struktur melingkar,
sampai bercabang kompleks. Molekul hidrokarbon pada minyak bumi misalnya normal
Parafin, iso-parafin, siklo-parafin, aromatik, nafteno aromatik,
hetero-siklis, dan asfalten.
Hakekat Fisika Minyak bumi
Berat jenis atau graviti jenis merupakan
sifat minyak bumi yang penting. API Grafity merupakan berat jenis yang umum
dipakai. Makin kecil berat jenis minyak bumi atau makin tinggi derajat
API-nya, makin berharga minyak bumi itu karena lebih banyak mengandung
bensin (fraksi ringan minyak bumi). Tinggi rendahnya berat jenis minyakbumi
juga berpengaruh pada viskositasnya. Pada umumnya semakin tinggi derajat API
atau makin ringan minyak bumi tersebut, makin kecil viskositasnya. Tinggi
rendahnya derajat API juga berpengaruh pada titik didih minyakbumi, kalau API
Grafity minyak bumi rendah, maka titik didihnya tinggi. Demikian sebaliknya
kalau derajat API-nya tinggi, maka titik didihnya rendah, dan juga lebih mudah
terbakar atau mempunyai titik nyala yang lebih rendah daripada yang
derajat API-nya rendah. Ternyata terdapat hubungan antara berat jenis
dengan nilai kalori minyak bumi, pada umumnya minyak bumi dengan API tinggi menghasilkan
kalori yang lebih kecil daripada minyak bumi dengan API lebih rendah.
Minyak bumi memperlihatkan berbagai macam warna yang sangat
berbeda-beda. Pada umumnya minyak bumi dengan berat jenis tinggi memiliki warna
hijau kehitam-hitaman, sedangkan kalau berat jenisnya rendah berwarna coklat
kehitam-hitaman. Warna ini disebabkan karena berbagai pengotoranm- misalnya
oksidasi senyawa hidrokarbon, karena senyawa hidrokarbon sendiri tidak
memperlihatkan warna tertentu. Minyak bumi menjadi berbau busuk berhubungan dengan
pengaruh molekul penyusunnya, senyawa-senyawa aromatik, nitrogen, ataupun
belerang dapat memberikan bau busuk pada minyak bumi.
Gas bumi
Gas bumi biasanya terdiri dari hidrokarbon
alam bertitik didih rendah. Gas bumi dapat terjadi sebagai gas bebas, yang
merupakan fasa bebas daripada minyak bumi, umumnya terdapat pada bagian atas
reservoir yang terisi minyak bumi maupun terlarut dalam minyak bumi.
Metana merupakan hidrokarbon penyusun
utama gas bumi. Selain itu terdapat juga etana, propana, butana, pentanan,
heksana, dan dalam beberapa kasus tertentu juga hektana, oktana, dan nonana
dalam jumlah kecil. Pengotoran dalam gas bumi umumnya disebabkan oleh
kadar nitrogen, karbondioksida, hidrogen sulfida, dan juga helium. Kadar
karbondioksida dan nitrogen yang tinggi menyebabkan gas tersebut mempunyai
nilai yang lebih rendah karena nilai kalorinya menjadi rendah, sedangkan
keberadaan hidrogen sulfida menyebabkan gas bumi tidak baik dipergunakan
sebagai bahan bakar umum karena bersifat racun dan dapat menyebabkan korosi
dalam pipa.
Pembentukan Minyak dan Gas bumi.
Ada dua teori yang dikembangkan untuk
menjelaskan pembentukan minyak dan gas bumi, teori pertama adalah teori
anorganik yang menyatakan bahwa hidrokarbon terbentuk secara anorganik,
sedangkan teori kedua adalah teori organik. Teori organik menyatakan bahwa
hidrokarbon berasal dari material organik yang diendapkan pada batuan sedimen
berbutir halus.
Kerogen
Kerogen didefinisikan sebagai bagian
material organik yang terdapat di dalam batuan sedimen yang tidak larut dalam
pelarut organik sederhana karena molekulnya berukuran besar. Karakteristik
kimia dan fisika kerogen sangat dipengaruhi oleh macam molekul biogenik
material dan oleh transformasi akibat diagenesis molekul organik tersebut.
Komposisi kerogen juga dipengaruhi oleh proses pematangan termal (katagenesis
dan metagenesis; gambar 1) yang mengubah kerogen tersebut.
Gambar 1. Transformasi material organik dalam sedimen dan
batuan sedimen (diataptasi dari Waples,1985 dalam Subroto, 2004)
Kerogen dapat dikelompokan menjadi empat tipe, yaitu :
Tipe 1. Material organik asalnya alga air tawar,
cenderung menghasilkan minyak setelah mengalami kematangan termal.
Tipe 2. Material organik asalnya polen, spora, dan alga
laut, dapat menghasilkan minyak dan gas setelah mengalami kematangan termal.
Tipe 3. Material organik asalnya berupa tumbuhan tingkat
tinggi, cenderung memiliki potensi unruk menghasilkan gas.
Tipe 4. Berupa material organik yang mengalami reworked dan
teroksidasi, biasanya tidak memiliki potensial untuk menghasilkan hidrokarbon
Konsep Akumulasi Hidrokarbon
Suatu reservoir adalah wadah tempat hidrokarbon berkumpul.
Secara sederhana akumulasi hidrokarbon pada resevoir harus melalui berberapa
proses dan syarat, seperti yang digambarkan pada gambar 2. Batuan reservoir
hidrokarbon pada umumnya terdapat pada dua golongan batuan yaitu batuan
reservoir detritus, seperti batupasir, konglomerat dan detritus kasar, batu
lanau [dengan porositas sekunder], dan batuan reservoir karbonat – gamping.
Batuan reservoir karbonat – gamping dibagi menjadi 4 macam, yaitu
batuankarbonat kerangka, batuan karbonat klastik, batuan karbonat afanitik, dan
batuan karbonat dolomit dan kristalin.
Gambar 2. Konsep Source Rock to Reservoir
Rock (Subroto,2009)
Hakekat Kimia Minyak bumi
Reviewed by dailytips
on
February 28, 2017
Rating:
No comments